Sabtu, 14 November 2015

Lika Liku Kehidupan Rumah Tangga (Newbie)

Banyak temen saya yang nanya, gimana sih kehidupan setelah nikah?
Nah, karena alasan itulah saya jadi kepikiran buat nulis soal ini. Setelah kebanyakan tulisan saya review-review, kali ini saya mau curhat dikit, atau lebih tepatnya sharing sih.. Hehehe..

Kehidupan pernikahan memang bukan melulu soal cinta-cintaan. Bukannya sok sih, saya sendiri kan sebenernya baru sebulan lebih membina rumah tangga, jadi masih perlu banyak belajar supaya bisa jadi istri yang baik dan ibu yang baik juga nantinya.. (Amin..)

Tapi, dari yang sudah saya alami selama sebulan lebih ini, cukup banyak hal-hal baru yang jadi pembelajaran, dan kadang jadi masalah juga. Walaupun sudah 5 tahun lebih pacaran dengan suami, nyatanya masih banyak hal-hal yang baru saya tahu juga. Misalnya nih ya, suami saya itu suka naruh handuk sembarangan. Emang sih di taruh di jemuran, tapi asal di taruh aja, gak di jembreng gitu lhoh. Saya yang liat kan jadi risih. Walopun udah dibilangin berkali-kali tapi ternyata gak semudah itu lhoh merubah kebisaan seseorang.

Hal tersebut juga dialami oleh suami saya yang ternyata juga sebel kalo saya pake odol dipencet sembarangan. Menurut saya ya asal odolnya keluar aja, sedangkan menurut dia, kalo mencet odol ya dari ujung bawah. Hal simpel yaa, tapi ternyata itu jadi masalah lho buat suami saya. Hmm..

Tapi, ada juga kok hal-hal sweet yang saya suka dari suami saya. Eits jangan salah, bukan soal romantis bawain bunga, dan lain sebagainya yaa, tapiii dia bantuin saya untuk nyikat kamar mandi. Sweet banget gak sih? Hari gini lhoh, cowok mau bantuin bersihin kamar mandi, pas weekend, disaat cowok-cowok jaman sekarang yang pasti ogah banget lah. Jangankan nyikat kamar mandi, cuci piring doang aja mungkin jarang yang mau.

Alhamdulillah banget dapet suami yang kooperatif mau bantuin kerjaan rumah tangga istri. Pernah juga masakin saya, yaa walaupun bahan-bahan nya tetep saya yang nyiapin, kayak bawang dan cabe saya potongin dulu, dll, dia cuma tinggal masaknya aja. But dari situ bisa keliatan bahwa dia laki-laki yang gak gengsi untuk ngelakuin hal-hal cewek. 

Ada hal lain yang cukup sering ditanyakan juga sama orang-orang sekitar. Dengan satu income dari suami saja, di kota keras jakarta ini, apa cukup???

Well, saya gak bisa bilang berkecukupan untuk segala hal. Kami pastinya harus hemat, selagi saya menunggu dapet kerja, kami juga gak bisa foya-foya, belanja-belanja, ataupun nongki-nongki dan kulineran sesuka hati. Tapi yang bisa saya tekankan disini adalah, saya bersyukur pada setiap yang saya miliki. Sekali lagi bukannya saya sok, tapi ada benernya juga bahwa kebahagiaan bukan soal memiliki segala hal yang kita mau, tapi mensyukuri setiap hal yang kita punya. Dan walaupun masih harus extra hemat dalam setiap pengeluaran, nyatanya rejeki selalu aja ada. Padahal tadinya, dengan gaji suami saya sendiri untuk hidup sendiri saja suka kurang ato mepet banget lah. Nah sekarang kami hidup berdua, tapi Insya Allah rejeki tetap cukup.

Tapi walaupun saya bilang gini, bukan berarti saya sudah puas dengan kehidupan ini. Pastinya saya dan suami punya goal dan cita-cita kedepannya untuk dicapai. Saya juga masih pengen berkarir, kalau bisa malah saya dan suami bisa sekolah lgi, dapet beasiswa, jalan-jalan ke luar negeri, punya banyak anak yang soleh dan soleha, bisa punya resto ala-ala Italy dan bakery yang unyu-unyu, terus yang paling penting nih ya, bisa selalu bahagiain ortu pastinya, dan masih banyak hal lagi yang gak bisa disebutin satu-satu. 

Ngomong-ngomong soal bahagiain orang tua, menurut saya, bahagiain orang tua walopun udah nikah itu penting. Berdasarkan research yang saya lakukan pada beberapa teman-teman cewek saya, rata-rata mereka enggan menikah karena masih ingin membahagiakan orang tua (malahan ada yang ingin menjadi forever-parent's-lil-girl!) Gak ada yang salah sih, bagus malah, karena mereka mikirin kebahagiaan ortunya. Tapi bagi saya pribadi, sebenarnya pernikahan bukan menjadi "batas" seorang anak untuk berbakti dan membahagiakan orang tuanya. Justru dengan menikah, cinta dan perhatian yang diberikan jadi lebih-lebih dong, malahan jadi double dengan tambahan cinta dari menantunya. Hehe..

Oke, back to marriage stuff...

Ada lagi hal-hal yang saya suka dari suami saya. Dia gak gengsi. Contohnya simple nya ni ya, sampai sekarang dia masih pale hp iphone 3GS yang dibeli bertahun-tahun yang lalu, dan gak malu sama sekali. Selain itu, dia juga mempunyai etos kerja yang tinggi, selalu punya plan jangka panjang yang jelas, dan sangat gigih untuk mendapatkan apa yang menjadi cita-citanya. Bukan bermaksud muji suami sendiri ya, tapi saya yakin kok, walaupun saat ini kami mulai semuanya dari nol, tapi saya percaya, dia pasti bisa sukses kedepannya. Dan saya pun gak boleh kalah, saya juga harus berusaha sebaik-baiknya supaya bisa menggapai impian saya juga.

Memang gak ada yang mudah di dunia ini, semua pake proses, pake usaha, dan doa. The last but not least, semoga kami bisa mewujudkan mimpi-mimpi kami berdua. Amin...



Minggu, 08 November 2015

Review Film : Prisoners (2013)


Sejauh mana anda akan berjuang untuk menemukan anak anda yang hilang?

Well, kalimat tersebut cukup menggambarkan cerita dalam film ini.
Berawal pada saat perayaan thanksgiving, keluarga Keller Dover (diperankan oleh Hugh Jackman) mengunjungi tetangganya, keluarga Franklin Birch. Kedua tetangga tersebut sama-sama memiliki anak kecil, yaitu Anna dan Joy. Singkat cerita, kedua anak tersebut tiba-tiba menghilang saat bermain berdua. Kedua keluarga tersebut  berusaha mencari anak mereka tersebut dibantu oleh Detektive Loki (diperankan oleh Jake Gyllenhaal). Dugaan mengarah pada Alex Jones, seorang pria yang memiliki IQ setara dengan anak usia 10 tahun. Namun, karena bukti yang ditemukan tidak cukup, Alex pun akhirnya dilepaskan. Merasa bahwa Alex sebenarnya mengetahui keberadaan anaknya, Keller memutuskan untuk menculik Alex dan menghajarnya habis-habisan agar Alex mengaku. Namun ternyata tidak semudah itu mengorek informasi dari Alex, hingga akhirnya bukti-bukti keberadaan tersangka sesungguhnya perlahan-lahan mulai terungkap.

Ini sebenernya merupakan film yang sudah cukup lama, yaitu tahun 2013, tapi saya baru tahu dan baru nonton, jadi baru di review. Hehehe..

Menurut saya, film ini merupakan film drama-mystery yang akan membuat anda penasaran pada ending ceritanya. Alur cerita yang tidak terduga, ditambah dengan aktor yang sudah tidak asing lagi dan tidak perlu diragukan lagi kualitasnya, membuat saya ikut larut pada emosi setiap scene ceritanya. 

Seorang keller yang religius, namun temperament; Loki yang selalu tenang dalam menyelidiki setiap kasus; dan Alex yang tidak bisa memberikan clue, namun sebenarnya menyembunyikan sesuatu, akan membuat anda geram namun juga turut prihatin pada nasibnya.

Siap-siap emosi anda akan dibolak-balik dalam film ini. Another spoiler : film ini tipikal film yang endingnya akan tetap berada dipikiran anda dan membuat anda tetap memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. 

Selamat menonton!

Nilai : 8/10


Minggu, 01 November 2015

Review Vendor Pernikahan (Part 4) : Vimi Studio & Mr. Catch Photography

Hai.. Tidak terasa sudah awal bulan november yaa.. Berarti sebentar lagi tepat sebulan pernikahan kami. Meskipun sudah hampir sebulan, tapi masih teringat jelas dan masih terasa banget lhoh moment spesial itu. Hehehe.. Well, kali ini saya akan mereview 2 vendor terakhir yang sudah membantu dalam mengabadikan salah satu moment spesial kami tersebut. .

Oh iya, review vendor lainnya bisa dilihat pada post saya sebelumnya di part 1, part 2, dan part 3 ya..

1. Vimi Studio
Kami mempercayakan video dokumentasi pernikahan kami pada Vimi Studio. Saya mengetahui Vimi ini dari rekomendasi oleh photografer yang saya pakai juga, yaitu Mr. Catch.
Dia menunjukan hasil video cinematic wedding yang diunggah ke youtube, daaan saya langsung sukaaa! Ketika melihat contoh videonya, saya seperti terbawa emosi dalam videonya. Ya sedih, terharu, ikut bahagia juga. Pokoknya perasaan campur aduk pada setiap moment dalam video tersebut. Bisa dramatis dan dapet banget feel-nya gitu lhoh. Oh iya, lupa jelasin. Video wedding cinematic itu kayak videoklip gitu lhoh. Jadi moment full nya di highlight menjadi video dalam beberapa menit. 

Hasil bagus tentu ada cost yang "bagus" juga dong ya.. Menurut saya, harga video Vimi ini lumayan lebih mahal dengan yang lainnya. Saya sudah coba bandingin dengan Pelangi Studio yang katanya bisa bikin cinematic video juga (dan lebih murah), tapi setelah liat contohnya, memang jauuuuhh lebih bagus Vimi. Saya sempat coba cari tahu ke beberapa vendor lainnya, tapi kok kayaknya hati sudah mentok di Vimi. Hahaha..

Dipikir-pikir lagi, dokumentasi merupakan part yang penting juga, karena nantinya, dokumentasi inilah yang menjadi saksi sakralnya moment tersebut, dan bakal jadi kenangan sekali seumur hidup (Insya Allah) serta bisa dilihat anak-cucu kami nantinya. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, kami memilih Vimi Studio untuk videographernya. Yeeeyy! 



Ini hasil video wedding cinematic kami..


Oh iya, Vimi Studio ini beralamat di Jl. Imogiri Barat Km. 8 Sudimoro Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Tapi jangan syedih, karena saya baru tahu, ternyata Vimi Studio memiliki cabang di Jakarta juga, yaitu di Jl. Tebet Utara 1 No. 41C Jakarta Selatan.

Bagi yang mau tau lebih lanjut mengenai Vimi Studio bisa langsung buka website Vimi Studio disini yaa..

Nilai : 8,5/10

2. Mr. Catch Photography
Mr. Catch ini saya dapet dari kakak saya yang iseng cari-cari di facebook. Jadi bener-bener random banget. Hahaha..

Sebenernya saya belum liat secara lengkap hasil foto-fotonya, karena ketika hasil foto jadi, saya sudah di jakarta jadi belum liat albumnya..

Tapii... Walaupun dia bukan vendor besar, saya rasa dia cukup profesional kok.. Dilihat dari bagaimana dia mengarahkan gaya dan angle-angle nya. Dan kata orang rumah yang sudah lihat fotonya, hasilnya bagus-bagus kok..

Hal lain yang bikin saya memilih Mr Catch Photography ini, karena dia mau memberikan semuaa file yang dia jepret pada saat acara. SEMUANYA! 

Kan ada tuh, fotografer yang "mengkomersialkan" file foto. Misal dengan budget sekian, cuma dapet 100 foto, selebihnya bayar. Males banget kan ya.. Sedangkan kita gak tau dan gak bisa memprediksi bakalan sebanyak apa fotonya. Belum yang candid, yang tamu undangan, yang keluarga, yang acara siraman nya, midodareni nya, akad nya, resepsi nya, 100 foto jelas kurangg..

Jadi Mr. Catch ini mau memberikan semua file foto yang dicetak dalam album, maupun dalam file tanpa tambahan biaya lagi. All in!

Lagian nih ya, kalo dipikir-pikir, para fotografer yang minta bayaran buat tambahan filenya, buat apa juga sih file foto yang gak dipake? Toh akhirnya dibuang juga kan. Mendingan dikasihin semuanya sama yang punya acara. Ya kan ya kan? Hehehe..



Oh iya, yang mau liat contoh jepretannya Mr Catch bisa liat disini yaa.. Ada juga IG nya @mr.catch_photography

Nilai : 7,5/10

Okayyy, sekian dulu review seputar pernikahan saya.. See ya on my next post!

Senin, 19 Oktober 2015

Review Vendor Pernikahan (Part 3) : Kado Kita (Jasa Hias Seserahan) danJogja Pop Up (Jasa Hias Mahar)

Berbicara soal pernikahan sepertinya memang tidak ada habis-habisnya ya..
Setelah sebelumnya saya sudah mereview vendor pernikahan part 1 dan part 2, kali ini saya mau melanjutkan ke review berikutnya. Oke langsung aja yaa!

1. Jogja Pop Up ( Jasa Hias Mahar Pop Up)

Saya dan mas lucky kepincut sama pembuatan mahar dalam bentuk pop up. Kami itu kan sama-sama suka simple, jadi mahar pun gak pengen dibuat bentuk-bentuk kayak wayang, bunga, masjid, dan lain-lain, tapi pengen dibentuk 3D pop up.

3D pop up sendiri biasanya lebih dikenal dalam bentuk card. Maksudnya kartu yang ketika dibuka menampilkan gambar timbul gtu. Atau lebih gampangnya seni melipat/menyusun kertas sehingga membuat tampilan jadi lebih hidup. Sebenarnya pembuatannya sendiri menurut saya rasa tidak terlalu sulit, tinggal mau apa enggaknya untuk meluangkan waktu dan memainkan kreatifitas kita. Hehehe..

Vendor pertama yang kami lirik adalah Pop Your Heart (bisa dilihat di instagram @popyourheart). Pop up disini itu menurut saya bagus-bagus banget. Gambar pop up nya bisa bener-bener nge-blend dan gak kaku. Kami pun langsung jatuh cinta..
Tapi benar juga pepatah yang mengatakan bahwa ada harga ada rupa, karena pop up disini bisa dikatakan mahal. Untuk ukuran frame A3 saja, khusus mahar bisa mencapai 600 ribu, sedangkan yang ukuran jumbo bisa jutaan. 
Bukannya tidak menghargai seni, seni itu memang mahal karena butuh kreatifitas dan pemikiran yang tinggi. Tapi kalau dengan budget segitu untuk sekedar jasa menghias mahar, kami tentu harus pikir-pikir lagi.

Kamipun mencoba beralih ke vendor lain yaitu Pop Up Frame ( instagram : @popupframe). Menurut saya pop up disini lumayan bagus, meskipun kualitasnya masih dibawah pop your heart. Harganya pun lebih murah meskipun tidak terlalu beda jauh. Lagi-lagi kami mengurungkan niat untuk order disini. 

Setalah dipikir-pikir lebih dalam, kami mencoba mencari vendor pop up yang ada di Yogyakarta. Hal ini disebabkan karena kami gak pengen ribet untuk order pop up di jakarta yang punya resiko gak-bisa-dikirim-karena-takut-pecah. 

Setelah mencari dan tanya sana sini, seorang teman merekomendasikan jasa pembuatan pop up yaitu Jogja Pop Up (instagram : @jogja.popup).
Sebenarnya menurut saya, pop up disini juga masih terlihat kasar dan gak terlalu rapi. Tapi dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kami menetapkan untuk menggunakan jasa vendor tersebut.

Nah, ada kejadian yang bikin deg-deg-serrr nih waktu kerjasama sama vendor ini. Jadi ternyata yang menjalankan bisnis ini masih anak kuliah dan nyambi bikin pop up. Tapi bukan itu yang bikin serem, tapi karena mereka belum punya show room. Nah kebayang dong kalo kita misalnya order bikin mahar berisi emas ataupun uang yg jumlahnya banyak, terus kita COD an aja buat ngasih isi maharnya. Terus udah, gitu aja. Beberapa hari kemudian ketemu lagi buat ngasih hasilnya. Gimana kalo mereka kabur? Serem kan? Kita sebagai customer pasti agak ngeri juga ngasihin emas ato uang gitu aja ke "orang asing". Sedangkan kita gak tau mau nyari kemana kalo ada apa-apa karena cuma tau nomer telponnya. 
Tapi untungnya sih mereka gak nglakuin hal itu. Hehe..

Sebenernya sih sama aja kayak beli online, kita kan juga diharuskan transfer dulu. Semua memang ada resikonya, tapi tetep aja kan biar mantep pengen liat show roomnya. Too risky gitu lhoh.. Mungkin bisa jadi masukan buat Jogja Popup kedepannya, supaya customer lebih percaya lagi dan gak ragu untuk order.

Oh iya, ini hasil mahar saya..



Nilai : 7/10

2. Kado Kita (Jasa Hias Seserahan)

Kado Kita merupakan jasa hias seserahan yang sangat terkenal di Yogyakarta. Kualitasnya sudah tidak diragukan lagi.
Tapi ada pengalaman tidak mengenakkan sewaktu saya menggunakan jasa Kado Kita.
Walaupun sudah terkenal, nyatanya bukan berarti selalu bisa memuaskan kok.

Jadi ceritanya, saya pesan jasa hias seserahan sekitar awal bulan september. Rencananya, pada tgl 2 oktober jam 2 siang, seserahan akan langsung di ambil oleh mertua saya (saat itu masih calon). Saya tidak boleh ambil karena maksudnya biar surprise.
Waktu masih sekitar 3 mingguan, dan pihak kado kita menyanggupi karena biasanya waktu yg diperlukan hanya sekitar 2 minggu. Setelah memilih kotak yg akan digunakan, saya dan mertua saya langsung pulang karena ada hal lain yang harus di urus.
Nah beberapa hari kemudian, saya kembali ke Kado Kita untuk menyerahkan tambahan isi seserahan yang ketinggalan. Karena nota dibawa oleh mertua saya, maka mbak pegawai nya hanya menuliskan barang tambahan pada nota yang dibawa oleh kado kita. Sampai disitu sih tidak ada masalah.
Kemudian pada tgl 2 Oktober, mertua saya ternyata belum sempat mengambil seserahan karena suatu hal, jadi selepas maghrib, sayapun menemani beliau untuk mengambil seserahan. Namun apa yang terjadi???
Sampai disana mbak nya malah bingung mencari seserahan saya karena ternyata belum jadi!! OMG!!! Padahal saat itu sudah malam hari dan besoknya sudah dipake buat seserahan. 

Saya pun rasanya ingin menangis, dan marah-marah. Bagaimana tidak? Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi pada Kado Kita yang katanya sudah profesional! 
Pegawai Kado Kita minta maaf dan menyatakan bahwa hal itu memang karena kesalahan dari pihak Kado Kita yang tidak mencantumkan nota kami pada jalur antrian. Bagaimana mungkin, vendor sebesar dan seterkenal kado kita bisa miss seperti itu. Sorry to say ya, tapi menurut saya, hal ini tidak bisa ditolerir! 
Akhirnya saya menanyakan apa yang bisa dilakukan oleh kado kita jika situasinya sudah seperti ini. Padahal besok nya seserahan sudah akan digunakan dan saat itu seserahan saya sama sekali belum dikerjakan. Pihak Kado Kita menyatakan bisa dikerjakan saat itu juga dan sekitar jam 9an sudah selesai. Tapi karena kami ada urusan lain sehingga tidak mungkin bolak balik seperti itu. Sebenarnya bisa, tapi sangat tidak efisien dan merepotkan. Dan lagi, pasti hasilnya tidak akan memuaskan karena buru-buru dalam pengerjaannya. Akhirnya pihak Kado Kita menyanggupi untuk mengantar pada pagi harinya ke guest house tempat keluarga suami saya menginap. 
Sebenarnya saya sangsi, namun tidak ada pilihan lain, jadi saya menyanggupi usul tersebut. Untung mertua saya sabar jadi tidak marah-marah, dan masih menolerir kelalaian tersebut. 

Esok paginya saya sudah tidak memikirkan seserahan tersebut karena sudah fokus pada acara pengajian dan menjelang siraman. 
Ketika masuk sesi midodareni dan penyerahan seserahan, benar saja, seserahan tidak serapi dan sebagus contoh-contoh yang saya liat di display show room. 
Selain itu, saya liat make up saya di lem banyak banget dan langsung ke packagingnya sehingga ada yg packagingnya rusak. Omg!

Ini hasil hiasannya. Sebenernya lumayan, tapi tetep gak serapi dan sebagus yg di display..





Kesimpulannya adalah, meskipun Kado Kita sudah terkenal dan profesional, bukan berarti selalu bisa memuaskan customer. Huufftt..

Nilai : 6/10

Kamis, 15 Oktober 2015

Review Vendor Pernikahan (Part 2)

Alhamdulillah.. Acara pernikahan saya yang dilangsungkan tanggal 3-4 Oktober kemarin berjalan lancar.. Yah walopun tetep ada bagian gak mulusnya, tapi over all cukup memuaskan.

Well, seperti kata saya pada review sebelumnya, kali ini saya ingin melanjutkan review beberapa vendor yang sudah membantu pada hari-H.
Langsung saja ya..

1. Kalithi Rias Pengantin dan Wedding Organizer

Saya menggunakan jasa "Kalithi" sebagai perias dan WO nya. Kalithi ini beralamat di sekitaran Keraton Yogyakarta dan memang masih kerabat Keraton Yogyakarta juga. Saya tau Kalithi ini dari kakak saya yang kebetulan temennya bekerja disana.

Ini hasil riasan saya ketika siraman, midodareni, dan resepsi.






Saya puas dengan make up dari Ibu Tyas ini, banyak yang bilang juga saya manglingi, cantik dan aura nya keluar.. Bukan bermaksud muji diri sendiri, tapi itu kata para sanak saudara dan teman-teman yang dateng pas acara. 


Nilai : 7.5/10

2. Dekorasi Nakarina

Saya mempercayakan dekorasi acara pada "Nakarina". Sebenarnya Nakarina juga menyediakan jasa WO, tapi karena WO sudah dengan Kalithi, jadi kami hanya pakai jasa dekorasinya saja. Dekorasi nya antara lain untuk di kamar pengantin, siraman, dan di gedung Wisma Kagama.




Untuk dekorasi full gedung pada saat resepsi, saya gak punya foto-fotonya. Tapi ada komen dari teman saya bahwa peletakan potobooth yang kurang tepat karena membelakangi cahaya dari luar gedung sehingga fotonya jadi backlight. Saya sendiri sejujurnya gak begitu ngeh dan gak sempet liat juga sih. Hal ini dikarenakan malam sebelumnya gedung masih dipakai dan nakarina baru mulai loading barang jam 11 malam, saya sudah tidur, terus jam 3 pagi mulai dandan, jadi gak sempet liat sebelum acara. Namun secara keseluruhan, saya menilai dekorasi nakarina ini standart.

Nilai : 7/10


3. Gedung Pendopo Wisma Kagama

Saya tidak ada masalah dengan gedung pendopo kagama, karena menurut saya, pendopo tersebut cocok dengan tema pernikahan adat jawa yang kami usung. Namun untuk kelayakan gedungnya sendiri, menurut saya, sebaiknya mulai direnovasi. Bukan apa-apa sih, hanya saja, gedung-gedung pernikahan di Jogja saat ini sudah mulai banyak, sehingga Wisma Kagama bisa kalah saing dengan yang lain. Renovasi pun bukan berarti dengan menghapus keaslian maupun keunikan pendopo yang sarat akan adat jawa menjadi modern, namun lebih kepada peremajaan fasilitas yang ada dengan tetap mengusung kekentalan budaya "Jogja" nya. 

Oh iya, jika kalian member ECC UGM, bisa mendapatkan diskon 10% untuk persewaan gedung dan hotel. Informasi lebih lanjut, bisa dilihat pada website wisma kagama di www.kagamawisma.com

Nilai : 7

4. Karunia Catering

Menurut saya, katering merupakan hal yang paling penting dalam mengadakan acara hajatan di Indonesia ini. Selain memakan biaya yang paling besar, biasanya, orang-orang yang datang akan sangat mengingat makanan yang disajikan, sehingga pemilihannya pun tidak bisa sembarangan.

Keluarga saya sendiri sebelumnya sudah pernah memakai jasa Karunia Katering ini pada saat pernikahan kakak perempuan saya, dan memang terbukti enak. Jadi, ketika menyiapkan acara pernikahan saya, orang tua saya tetap memilih karunia. 

Jika ada pepatah yang mengatakan, ada harga ada rasa, pepatah tersebut pas sekali untuk menggambarkan Karunia Katering ini. Memang harga yang ditawarkan bisa dikatakan lebih mahal, namun jika rasanya memang memuaskan ya kenapa tidak. Worth it kok. Apalagi dengan pengalaman Karunia Katering sendiri yang sudah berdiri sejak tahun 1970, sudah dapat dibuktikan dong ya eksistensinya sampai sekarang. 

Info lebih lanjut bisa mengkses website Karunia di karuniacatering.com

Nilai : 9/10

Segitu dulu review dari saya, masih ada beberapa hal yang akan saya review terkait pernikahan saya ini.. Soooo, tunggu post berikutnya yaa! 





Selasa, 13 Oktober 2015

Review : Dewi Sri Spa dari Martha Tilaar

Siapa sih perempuan yang gak mau cantik?

Sebagai perempuan, sudah sepatutnya kita selalu menjaga kecantikan dan merawat diri. Apalagi yang udah menikah, tentu hal itu merupakan suatu kewajiban untuk menyenangkan suami. Hehehe..

Kali ini saya mau mereview salah satu isi seserahan pernikahan saya kemarin, yaitu produk perawatan badan Dewi Sri Spa dari Martha Tilaar.


Produk perawatan yang saya miliki terdiri dari body scrub, body lotion, body mist, dan body wash.

1. Dewi Sri Spa "Javanese Rose" Body Scrub


Kesan pertama kali ketika saya menggunakan scrub ini adalah wanginya enak banget! Baunya soft dan tidak menyengat, malahan bikin relax. Kulit juga jadi halusss dan lembab banget. Suka!
Penggunaan scrub ini sama seperti scrub pada umumnya, cukup oleskan pada seluruh tubuh dan gosok dengan lembut, lalu bilas dengan air hangat.


Seperti yang tertera pada kemasan, body scrub ini tidak mengandung mineral oils, paraben, maupun BHT. Sedikit penjelasan, mineral oils merupakan turunan minyak bumi yg mempunyai efek samping menutup pori-pori kulit, dan menyebabkan penuaan dini. Paraben adalah pengawet yang merupakan zat kimia yang berbahaya dan dapat mengiritasi kulit. Sedangkan BHT atau butylated hydroxytoluene merupakan penyebab kanker pada manusia. 
Jadi bisa dipastikan bahan-bahan yang digunakan sangat alami dan tidak berbahaya bagi tubuh ya..


2. Dewi Sri Spa "Javanese Rose" Body Lotion


Body lotion ini memiliki aroma yang sama seperti body scrub saya. Ketika di aplikasikan ke kulit, sama sekali tidak terasa lengket, dan yang paling saya suka, aromanya itu long lasting banget. Pokoknya aroma javanese rose ini menurut saya enak banget dan very recommended! 



Untuk penggunaannya, seperti body lotion pada umumnya yaa, digunakan ke seluruh tubuh sehabis mandi. 


3. Dewi Sri Spa "Passion of Manggis" Body Mist


Berbeda dengan body scrub dan body lotion yang mempunyai aroma javanese rose, kali ini saya memilih body mist passion of manggis. Wangi nya sendiri cenderung lebih manis dan lebih berani. Tetap enak sih, walaupun sebenarnya saya sendiri tidak terlalu menyukai wangi-wangi manis, karena gak tau kenapa, serasa lengket dan takut dikerubungin semut. Hahaha. 


Penggunaan body mist ini digunakan sehabis mandi. Langsung disemprotkan ke badan. Badan langsung segerrr dan wangi sepanjang hari.

Bagi pecinta parfum yang girly, manis-manis seperti buah-bunga, pasti suka deh dengan varian dari Dewi Sri Spa ini.

4. Dewi Sri Spa "Passion of Manggis" Body Wash


Gambar ini diambil setelah sabun sudah digunakan beberapa kali, jadi gak penuh. Hihihi..

Wanginya sama dengan body mistnya. Penggunaannya sama seperti sabun cair pada umumnya, tapi kalau bisa pakai shower puff biar busanya banyak dan lebih puas mandinya. Jatohnya juga jadi lebih irit sabun sih. Maklum, sudah jadi ibu rumah tangga, jadi pola pikirnya apa-apa harus lebih irit. Hahaha.


Selama penggunaan sabun ini, saya merasa kulit saya jadi lebih lembut dan lembab. 
Oh iya, sedikit tips dari saya, mandinya bareng suami pasti lebih enak. #ups


Overall...

Satisfied?
Selama saya menggunakan produk dewi sri spa ini saya merasa puas. Kulit saya jadi halus, lembab dan wangiii sepanjang hari. Kecuali untuk part aroma passion of manggis yang ternyata suami saya kurang suka. Katanya sih terlalu manis, padahal saya fine-fine aja, meskipun lebih suka yang javanese rose.

Packaging?
Lucuuu.. Girly-girly gimanaaa gitu. Design floral emang sangat menunjukan sisi feminin dari seorang wanita. Waktu saya beli memang lagi dapet box nya untuk pembelian 3pcs.


Lucu kan? Sangat cocok untuk isi seserahan.

Price?
Lumayan pricey ya kalo menurut saya. Walaupun saat saya beli lagi ada promo pembelian 2 gratis 1. Saya lupa harga per pcs nya, yang saya ingat, body scrubnya sekitar 220.000, sedangkan yang lainnya 100ribu-an. Jadi ketika saya bayar (dengan 1 produk gratis) sekitar 400ribu-an. 

Wanna buy again?
Kayaknya cukup sekali saja. Hehe..
Saya penasaran dengan produk lokal lain untuk perawatan tubuh juga, yang saya temukan di instagram. Produk tersebut juga laris, mendapat review yang bagus dan lebih murah pastinya. Hihihi..
iburumahtanggamode : on

Terima kasih yang sudah membaca blog saya. See ya!














Senin, 28 September 2015

Review : Laseca Salon & Spa

Hello.. 
This is my very first time to review about beauty-things.. Hahaha.. 
So check dis outt..

Sebenernya saya lumayan sering ke salon buat spa, kalo ada waktu dan uang lebih tentunya. Hehe.. Biasanya saya ke Flaurent Salon yang murah dan perawatannya lumayan lengkap. Tapi berhubung kali ini momentnya mau perawatan pranikah, jadi mau coba-coba tempat lain, yaitu Laseca, yang katanya enak juga.

Pagi-pagi saya udah reservasi via website, dan langsung pesen buat jam 11.00 untuk paket promo treatment whitening spa. Gak lama kemudian, mbak dari Laseca langsung telpon saya untuk konfirmasi. 
Setelah itu langsung deh saya berangkat ke Laseca salon yang di kotabaru. FYI, salon laseca ada 2 cabang di Jogja, yaitu di Kotabaru dan HOS cokroaminoto.

Begitu masuk inilah penampakan Salon Laseca Kotabaru. Girly banget.


Ternyata pilihan menunya lebih bervariasi daripada di website. Ada perawatan spa coklat, greentea, madu, susu, buah, dan lain-lain. 



Paket yang saya mau ambil tadinya paket promo whitening spa yang terdiri dari sauna, foot wash, pijat, lulur, bleaching seluruh tubuh, berendam susu, totok wajah, dan hair spa susu. Tapi setelah lihat pilihan di daftar menu, malah jadi bingung. Akhirnya sayapun memutuskan untuk upgrade treatment dari promo whitening spa ke whitening spa premium. Berdasarkan penjelasan mbaknya, beda treatment ini adalah, kalo yang premium ruangan privat, pijat lebih lama, sudah plus masker badan dan perawatan ketiak. Karena toh saya mau waxing ketiak juga, akhirnya sayapun memilih paket premium.

Ruang perawatan privat. Lumayan comfy.


Treatment pertama yang saya jalani adalah sauna, (setelah sebelumnya diharuskan berganti baju dengan kemben jarik). Sauna disini bukan memakai alat yang tertutup sampai leher itu ya, melainkan harus masuk ke dalam ruangan serba kayu gitu. Agak ngeri juga karena saya sebenarnya takut ruang sempit. Tapi karena di pintu ada kaca yang bisa ngeliat keluar dan terdengar suara-suara kegiatan diluar, saya pun lebih tenang. Treatment sauna dilakukan selama 15 menit. Sejujurnya saya malah kurang bisa mendapatkan efek sauna disini. Gak keringetan, cuma gerah aja, dan tidak banyak bulir-bulir keringat yang keluar.

Setelah sauna, berikutnya adalah foot wash. Kaki direndam dengan air hangat yang dicampur dengan aromatherapy. Lumayan bikin relax..

Selanjutnya, saya diminta berbaring telungkup untuk dipijat. Hmmm... Sejujurnya saya kurang bisa menikmati pijetan disini. Ada bagian-bagian yang diurut justru bikin sakit, bukannya enak. Tapi saya rasa ini karena kapsternya yang kurang berpengalaman, karena yang saya rasakan, pijetannya juga tidak urut dan teratur. Bedanya dengan di Flaurent, biasanya kapster di Flaurent menanyakan perut dan payudara mau dipijat juga atau gak, tapi disini gak ditanyakan, dan memang gak dipijit juga bagian perut dan payudara.

Setelah pijat, langsung deh dilulur, dimasker serta bleaching badan plus perawatan ketiak. Nah anehnya nih, treatment yang satu belum selesai langsung dikerjain treatment berikutnya. Misalnya nih, ketika masker tangan kanan, setelah itu kapster langsung melakukan perawatan ketiak sebelah kanan. Lhah kan ya aneh, harusnya tetep di masker dulu tangan kirinya, baru perawatan ketiak. Agak gimana gitu ya rasanya. Kan masker tangan sebelah kirinya jadi sebentar.

Treatment berikutnya adalah totok wajah, yang mana juga cuma sebentar banget. Gak ngerti deh ya, paketan spanya emang gitu atau kapsternya yang buru-buru. Sama sekali belum ngerasain relax itu wajah, eh udah selesai aja.

Begitu mbaknya selesai ngurusin keperluan bathtub, saya langsung ditinggal dan cuma dipesenin kalau airnya sudah penuh langsung berendam dan mandi, pakai baju, dan dia akan nunggu di ruang salon untuk treatment hair spa.

Ruang Perawatan Salon



Begitu tiba, saya sudah disuguhi secangkir teh hangat dan roti ayam.

Sayapun langsung diminta untuk melakukan pencucian rambut. Kekecewaan kembali muncul, kapsternya nyuci rambut sambil nonton tv, pijetan kurang dan keramasnya sebentar banget. 

Begitupun pas dilakukan treatment hair spa. Rambut cuma dibalurin cream dan langsung ditinggal pergi tanpa ada pijatan apapun. Gak relax sama sekali. Disini saya BT banget karena menurut saya, gak worth it dengan embel-embel premium treatment yang saya ambil tapi perawatannya seperti itu. Kayaknya malah sama aja dengan yang promo. 
Bahkan pas dirumah, rambut saya gak ada wangi habis dari salonnya. Cm wangi samar-samar aja gitu kayak habis keramas. Hufftt..

Overall, saya tidak terlalu puas treatment di Laseca, dan termasuk mahal untuk dapetin treatment yang katanya premium tapi "hanya" seperti itu. (Sorry to say...) Tapi ini mungkin tergantung kapster juga yaa. Mungkin saya emang lagi dapet kapster yang kurang berpengalaman. 

Kalau ditanya mau balik treatment disini apa nggak, saya mau nyoba perawatan lainnya. Karena banyak banget macemnya. Semoga aja next time dapet kapster yang lebih enak.


Nilai : 7/10