Hmm.. Sebenernya ini random thought banget sih. Lagi bengong terus kepikiran soal ini.
Gak tau kenapa lagi pengen sok kritis. haha..
Gak tau kenapa lagi pengen sok kritis. haha..
Selama saya jadi job seeker, dari sekian banyak lowongan pekerjaan yang saya cari, sebagian besar selalu mencantumkan status "single" dalam persyaratannya, dan bahkan mengharuskan untuk tidak menikah dalam kurun waktu tertentu. Nah, yang mau saya tanyakan adalah "why"??
Sejujurnya, saya masih bingung atau heran sih lebih tepatnya, dengan persyaratan seperti itu.
Saya paham jika dari perusahaan pasti gak mau rugi, baru di hire trs karyawati nya langsung nikah, nanti gak fokus ke pekerjaan, belum bisa memberikan jatah cuti jika langsung hamil, ataupun jika wanita sudah menikah pasti ada pertimbangan perusahaan soal fasilitas yang diberikan ke keluarga karyawan. I know about it. But hey! Menikah itu adalah hak asasi setiap manusia kan. Dalam suatu artikel yang pernah saya baca, ada undang-undang yang menyebutkan kalau tidak boleh bagi perusahaan untuk menolak ataupun memecat seorang pekerja hanya karena status pernikahannya. kurang lebih sih seperti itu isinya..
(sumbernya lupa. menyusul deh yaa..)
Saya paham jika dari perusahaan pasti gak mau rugi, baru di hire trs karyawati nya langsung nikah, nanti gak fokus ke pekerjaan, belum bisa memberikan jatah cuti jika langsung hamil, ataupun jika wanita sudah menikah pasti ada pertimbangan perusahaan soal fasilitas yang diberikan ke keluarga karyawan. I know about it. But hey! Menikah itu adalah hak asasi setiap manusia kan. Dalam suatu artikel yang pernah saya baca, ada undang-undang yang menyebutkan kalau tidak boleh bagi perusahaan untuk menolak ataupun memecat seorang pekerja hanya karena status pernikahannya. kurang lebih sih seperti itu isinya..
(sumbernya lupa. menyusul deh yaa..)
Saya merasa bahwa tidak fair kalau status pernikahan dijadikan patokan sebuah perusahaan untuk menerima atau menolak seorang calon karyawan.
Misalnya kandidat tersebut memiliki kinerja yang baik, dan punya potensi yang bagus, apakah sebuah perusahaan akan menyia-nyiakan kesempatan ini?
Lagipula nih ya, menurut saya, seorang wanita yang sudah atau akan menikah yang memutuskan untuk bekerja pasti sudah memikirkan konsekuensinya untuk membagi waktu, pikiran dan tenaga nya untuk tetap memenuhi kewajibannya sebagai seorang pekerja dan sebagai istri/ibu rumah tangga. Selain itu, kemampuan otaknya juga tidak akan menurun hanya karena status menikah. Jadi seharusnya bukan jadi masalah bagi perusahaan.
Tinggal dilihat gimana kesungguhan dan tanggung jawabnya seperti yang dia utarakan di awal.
Make sure kalo dia emang akan konsisten dengan omongannya.
Saya rasa kalo dia memang berniat bekerja, pasti dia akan bekerja semaksimal mungkin yang dia mampu.
Dijamin.
Well, tulisan ini cuma opini dari sekelebat pikiran yang melintas aja kok. hmm..ditambah dengan curiousity tingkat dewa tentunya. hahaha..
Kalo ada kata-kata yang salah ataupun ada penjelasan logic yang mungkin belum saya ketahui dan mau disanggah ya tidak apa-apa.
Berarti lain kali harus cari info lebih dalam lagi sebelum posting.
Yang paling penting adalah, sudah mencoba berkomentar dan berpikir lebih kritis, biar gak pikun. hehe..
Lagipula nih ya, menurut saya, seorang wanita yang sudah atau akan menikah yang memutuskan untuk bekerja pasti sudah memikirkan konsekuensinya untuk membagi waktu, pikiran dan tenaga nya untuk tetap memenuhi kewajibannya sebagai seorang pekerja dan sebagai istri/ibu rumah tangga. Selain itu, kemampuan otaknya juga tidak akan menurun hanya karena status menikah. Jadi seharusnya bukan jadi masalah bagi perusahaan.
Tinggal dilihat gimana kesungguhan dan tanggung jawabnya seperti yang dia utarakan di awal.
Make sure kalo dia emang akan konsisten dengan omongannya.
Saya rasa kalo dia memang berniat bekerja, pasti dia akan bekerja semaksimal mungkin yang dia mampu.
Dijamin.
Well, tulisan ini cuma opini dari sekelebat pikiran yang melintas aja kok. hmm..ditambah dengan curiousity tingkat dewa tentunya. hahaha..
Kalo ada kata-kata yang salah ataupun ada penjelasan logic yang mungkin belum saya ketahui dan mau disanggah ya tidak apa-apa.
Berarti lain kali harus cari info lebih dalam lagi sebelum posting.
Yang paling penting adalah, sudah mencoba berkomentar dan berpikir lebih kritis, biar gak pikun. hehe..