Berbicara soal pernikahan sepertinya memang tidak ada habis-habisnya ya..
Setelah sebelumnya saya sudah mereview vendor pernikahan part 1 dan part 2, kali ini saya mau melanjutkan ke review berikutnya. Oke langsung aja yaa!
1. Jogja Pop Up ( Jasa Hias Mahar Pop Up)
Saya dan mas lucky kepincut sama pembuatan mahar dalam bentuk pop up. Kami itu kan sama-sama suka simple, jadi mahar pun gak pengen dibuat bentuk-bentuk kayak wayang, bunga, masjid, dan lain-lain, tapi pengen dibentuk 3D pop up.
3D pop up sendiri biasanya lebih dikenal dalam bentuk card. Maksudnya kartu yang ketika dibuka menampilkan gambar timbul gtu. Atau lebih gampangnya seni melipat/menyusun kertas sehingga membuat tampilan jadi lebih hidup. Sebenarnya pembuatannya sendiri menurut saya rasa tidak terlalu sulit, tinggal mau apa enggaknya untuk meluangkan waktu dan memainkan kreatifitas kita. Hehehe..
Vendor pertama yang kami lirik adalah Pop Your Heart (bisa dilihat di instagram @popyourheart). Pop up disini itu menurut saya bagus-bagus banget. Gambar pop up nya bisa bener-bener nge-blend dan gak kaku. Kami pun langsung jatuh cinta..
Tapi benar juga pepatah yang mengatakan bahwa ada harga ada rupa, karena pop up disini bisa dikatakan mahal. Untuk ukuran frame A3 saja, khusus mahar bisa mencapai 600 ribu, sedangkan yang ukuran jumbo bisa jutaan.
Bukannya tidak menghargai seni, seni itu memang mahal karena butuh kreatifitas dan pemikiran yang tinggi. Tapi kalau dengan budget segitu untuk sekedar jasa menghias mahar, kami tentu harus pikir-pikir lagi.
Kamipun mencoba beralih ke vendor lain yaitu Pop Up Frame ( instagram : @popupframe). Menurut saya pop up disini lumayan bagus, meskipun kualitasnya masih dibawah pop your heart. Harganya pun lebih murah meskipun tidak terlalu beda jauh. Lagi-lagi kami mengurungkan niat untuk order disini.
Setalah dipikir-pikir lebih dalam, kami mencoba mencari vendor pop up yang ada di Yogyakarta. Hal ini disebabkan karena kami gak pengen ribet untuk order pop up di jakarta yang punya resiko gak-bisa-dikirim-karena-takut-pecah.
Setelah mencari dan tanya sana sini, seorang teman merekomendasikan jasa pembuatan pop up yaitu Jogja Pop Up (instagram : @jogja.popup).
Sebenarnya menurut saya, pop up disini juga masih terlihat kasar dan gak terlalu rapi. Tapi dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kami menetapkan untuk menggunakan jasa vendor tersebut.
Nah, ada kejadian yang bikin deg-deg-serrr nih waktu kerjasama sama vendor ini. Jadi ternyata yang menjalankan bisnis ini masih anak kuliah dan nyambi bikin pop up. Tapi bukan itu yang bikin serem, tapi karena mereka belum punya show room. Nah kebayang dong kalo kita misalnya order bikin mahar berisi emas ataupun uang yg jumlahnya banyak, terus kita COD an aja buat ngasih isi maharnya. Terus udah, gitu aja. Beberapa hari kemudian ketemu lagi buat ngasih hasilnya. Gimana kalo mereka kabur? Serem kan? Kita sebagai customer pasti agak ngeri juga ngasihin emas ato uang gitu aja ke "orang asing". Sedangkan kita gak tau mau nyari kemana kalo ada apa-apa karena cuma tau nomer telponnya.
Tapi untungnya sih mereka gak nglakuin hal itu. Hehe..
Sebenernya sih sama aja kayak beli online, kita kan juga diharuskan transfer dulu. Semua memang ada resikonya, tapi tetep aja kan biar mantep pengen liat show roomnya. Too risky gitu lhoh.. Mungkin bisa jadi masukan buat Jogja Popup kedepannya, supaya customer lebih percaya lagi dan gak ragu untuk order.
Oh iya, ini hasil mahar saya..
Nilai : 7/10
2. Kado Kita (Jasa Hias Seserahan)
Kado Kita merupakan jasa hias seserahan yang sangat terkenal di Yogyakarta. Kualitasnya sudah tidak diragukan lagi.
Tapi ada pengalaman tidak mengenakkan sewaktu saya menggunakan jasa Kado Kita.
Walaupun sudah terkenal, nyatanya bukan berarti selalu bisa memuaskan kok.
Jadi ceritanya, saya pesan jasa hias seserahan sekitar awal bulan september. Rencananya, pada tgl 2 oktober jam 2 siang, seserahan akan langsung di ambil oleh mertua saya (saat itu masih calon). Saya tidak boleh ambil karena maksudnya biar surprise.
Waktu masih sekitar 3 mingguan, dan pihak kado kita menyanggupi karena biasanya waktu yg diperlukan hanya sekitar 2 minggu. Setelah memilih kotak yg akan digunakan, saya dan mertua saya langsung pulang karena ada hal lain yang harus di urus.
Nah beberapa hari kemudian, saya kembali ke Kado Kita untuk menyerahkan tambahan isi seserahan yang ketinggalan. Karena nota dibawa oleh mertua saya, maka mbak pegawai nya hanya menuliskan barang tambahan pada nota yang dibawa oleh kado kita. Sampai disitu sih tidak ada masalah.
Kemudian pada tgl 2 Oktober, mertua saya ternyata belum sempat mengambil seserahan karena suatu hal, jadi selepas maghrib, sayapun menemani beliau untuk mengambil seserahan. Namun apa yang terjadi???
Sampai disana mbak nya malah bingung mencari seserahan saya karena ternyata belum jadi!! OMG!!! Padahal saat itu sudah malam hari dan besoknya sudah dipake buat seserahan.
Saya pun rasanya ingin menangis, dan marah-marah. Bagaimana tidak? Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi pada Kado Kita yang katanya sudah profesional!
Pegawai Kado Kita minta maaf dan menyatakan bahwa hal itu memang karena kesalahan dari pihak Kado Kita yang tidak mencantumkan nota kami pada jalur antrian. Bagaimana mungkin, vendor sebesar dan seterkenal kado kita bisa miss seperti itu. Sorry to say ya, tapi menurut saya, hal ini tidak bisa ditolerir!
Akhirnya saya menanyakan apa yang bisa dilakukan oleh kado kita jika situasinya sudah seperti ini. Padahal besok nya seserahan sudah akan digunakan dan saat itu seserahan saya sama sekali belum dikerjakan. Pihak Kado Kita menyatakan bisa dikerjakan saat itu juga dan sekitar jam 9an sudah selesai. Tapi karena kami ada urusan lain sehingga tidak mungkin bolak balik seperti itu. Sebenarnya bisa, tapi sangat tidak efisien dan merepotkan. Dan lagi, pasti hasilnya tidak akan memuaskan karena buru-buru dalam pengerjaannya. Akhirnya pihak Kado Kita menyanggupi untuk mengantar pada pagi harinya ke guest house tempat keluarga suami saya menginap.
Sebenarnya saya sangsi, namun tidak ada pilihan lain, jadi saya menyanggupi usul tersebut. Untung mertua saya sabar jadi tidak marah-marah, dan masih menolerir kelalaian tersebut.
Esok paginya saya sudah tidak memikirkan seserahan tersebut karena sudah fokus pada acara pengajian dan menjelang siraman.
Ketika masuk sesi midodareni dan penyerahan seserahan, benar saja, seserahan tidak serapi dan sebagus contoh-contoh yang saya liat di display show room.
Selain itu, saya liat make up saya di lem banyak banget dan langsung ke packagingnya sehingga ada yg packagingnya rusak. Omg!
Ini hasil hiasannya. Sebenernya lumayan, tapi tetep gak serapi dan sebagus yg di display..
Kesimpulannya adalah, meskipun Kado Kita sudah terkenal dan profesional, bukan berarti selalu bisa memuaskan customer. Huufftt..
Nilai : 6/10