Sabtu, 14 November 2015

Lika Liku Kehidupan Rumah Tangga (Newbie)

Banyak temen saya yang nanya, gimana sih kehidupan setelah nikah?
Nah, karena alasan itulah saya jadi kepikiran buat nulis soal ini. Setelah kebanyakan tulisan saya review-review, kali ini saya mau curhat dikit, atau lebih tepatnya sharing sih.. Hehehe..

Kehidupan pernikahan memang bukan melulu soal cinta-cintaan. Bukannya sok sih, saya sendiri kan sebenernya baru sebulan lebih membina rumah tangga, jadi masih perlu banyak belajar supaya bisa jadi istri yang baik dan ibu yang baik juga nantinya.. (Amin..)

Tapi, dari yang sudah saya alami selama sebulan lebih ini, cukup banyak hal-hal baru yang jadi pembelajaran, dan kadang jadi masalah juga. Walaupun sudah 5 tahun lebih pacaran dengan suami, nyatanya masih banyak hal-hal yang baru saya tahu juga. Misalnya nih ya, suami saya itu suka naruh handuk sembarangan. Emang sih di taruh di jemuran, tapi asal di taruh aja, gak di jembreng gitu lhoh. Saya yang liat kan jadi risih. Walopun udah dibilangin berkali-kali tapi ternyata gak semudah itu lhoh merubah kebisaan seseorang.

Hal tersebut juga dialami oleh suami saya yang ternyata juga sebel kalo saya pake odol dipencet sembarangan. Menurut saya ya asal odolnya keluar aja, sedangkan menurut dia, kalo mencet odol ya dari ujung bawah. Hal simpel yaa, tapi ternyata itu jadi masalah lho buat suami saya. Hmm..

Tapi, ada juga kok hal-hal sweet yang saya suka dari suami saya. Eits jangan salah, bukan soal romantis bawain bunga, dan lain sebagainya yaa, tapiii dia bantuin saya untuk nyikat kamar mandi. Sweet banget gak sih? Hari gini lhoh, cowok mau bantuin bersihin kamar mandi, pas weekend, disaat cowok-cowok jaman sekarang yang pasti ogah banget lah. Jangankan nyikat kamar mandi, cuci piring doang aja mungkin jarang yang mau.

Alhamdulillah banget dapet suami yang kooperatif mau bantuin kerjaan rumah tangga istri. Pernah juga masakin saya, yaa walaupun bahan-bahan nya tetep saya yang nyiapin, kayak bawang dan cabe saya potongin dulu, dll, dia cuma tinggal masaknya aja. But dari situ bisa keliatan bahwa dia laki-laki yang gak gengsi untuk ngelakuin hal-hal cewek. 

Ada hal lain yang cukup sering ditanyakan juga sama orang-orang sekitar. Dengan satu income dari suami saja, di kota keras jakarta ini, apa cukup???

Well, saya gak bisa bilang berkecukupan untuk segala hal. Kami pastinya harus hemat, selagi saya menunggu dapet kerja, kami juga gak bisa foya-foya, belanja-belanja, ataupun nongki-nongki dan kulineran sesuka hati. Tapi yang bisa saya tekankan disini adalah, saya bersyukur pada setiap yang saya miliki. Sekali lagi bukannya saya sok, tapi ada benernya juga bahwa kebahagiaan bukan soal memiliki segala hal yang kita mau, tapi mensyukuri setiap hal yang kita punya. Dan walaupun masih harus extra hemat dalam setiap pengeluaran, nyatanya rejeki selalu aja ada. Padahal tadinya, dengan gaji suami saya sendiri untuk hidup sendiri saja suka kurang ato mepet banget lah. Nah sekarang kami hidup berdua, tapi Insya Allah rejeki tetap cukup.

Tapi walaupun saya bilang gini, bukan berarti saya sudah puas dengan kehidupan ini. Pastinya saya dan suami punya goal dan cita-cita kedepannya untuk dicapai. Saya juga masih pengen berkarir, kalau bisa malah saya dan suami bisa sekolah lgi, dapet beasiswa, jalan-jalan ke luar negeri, punya banyak anak yang soleh dan soleha, bisa punya resto ala-ala Italy dan bakery yang unyu-unyu, terus yang paling penting nih ya, bisa selalu bahagiain ortu pastinya, dan masih banyak hal lagi yang gak bisa disebutin satu-satu. 

Ngomong-ngomong soal bahagiain orang tua, menurut saya, bahagiain orang tua walopun udah nikah itu penting. Berdasarkan research yang saya lakukan pada beberapa teman-teman cewek saya, rata-rata mereka enggan menikah karena masih ingin membahagiakan orang tua (malahan ada yang ingin menjadi forever-parent's-lil-girl!) Gak ada yang salah sih, bagus malah, karena mereka mikirin kebahagiaan ortunya. Tapi bagi saya pribadi, sebenarnya pernikahan bukan menjadi "batas" seorang anak untuk berbakti dan membahagiakan orang tuanya. Justru dengan menikah, cinta dan perhatian yang diberikan jadi lebih-lebih dong, malahan jadi double dengan tambahan cinta dari menantunya. Hehe..

Oke, back to marriage stuff...

Ada lagi hal-hal yang saya suka dari suami saya. Dia gak gengsi. Contohnya simple nya ni ya, sampai sekarang dia masih pale hp iphone 3GS yang dibeli bertahun-tahun yang lalu, dan gak malu sama sekali. Selain itu, dia juga mempunyai etos kerja yang tinggi, selalu punya plan jangka panjang yang jelas, dan sangat gigih untuk mendapatkan apa yang menjadi cita-citanya. Bukan bermaksud muji suami sendiri ya, tapi saya yakin kok, walaupun saat ini kami mulai semuanya dari nol, tapi saya percaya, dia pasti bisa sukses kedepannya. Dan saya pun gak boleh kalah, saya juga harus berusaha sebaik-baiknya supaya bisa menggapai impian saya juga.

Memang gak ada yang mudah di dunia ini, semua pake proses, pake usaha, dan doa. The last but not least, semoga kami bisa mewujudkan mimpi-mimpi kami berdua. Amin...



Minggu, 08 November 2015

Review Film : Prisoners (2013)


Sejauh mana anda akan berjuang untuk menemukan anak anda yang hilang?

Well, kalimat tersebut cukup menggambarkan cerita dalam film ini.
Berawal pada saat perayaan thanksgiving, keluarga Keller Dover (diperankan oleh Hugh Jackman) mengunjungi tetangganya, keluarga Franklin Birch. Kedua tetangga tersebut sama-sama memiliki anak kecil, yaitu Anna dan Joy. Singkat cerita, kedua anak tersebut tiba-tiba menghilang saat bermain berdua. Kedua keluarga tersebut  berusaha mencari anak mereka tersebut dibantu oleh Detektive Loki (diperankan oleh Jake Gyllenhaal). Dugaan mengarah pada Alex Jones, seorang pria yang memiliki IQ setara dengan anak usia 10 tahun. Namun, karena bukti yang ditemukan tidak cukup, Alex pun akhirnya dilepaskan. Merasa bahwa Alex sebenarnya mengetahui keberadaan anaknya, Keller memutuskan untuk menculik Alex dan menghajarnya habis-habisan agar Alex mengaku. Namun ternyata tidak semudah itu mengorek informasi dari Alex, hingga akhirnya bukti-bukti keberadaan tersangka sesungguhnya perlahan-lahan mulai terungkap.

Ini sebenernya merupakan film yang sudah cukup lama, yaitu tahun 2013, tapi saya baru tahu dan baru nonton, jadi baru di review. Hehehe..

Menurut saya, film ini merupakan film drama-mystery yang akan membuat anda penasaran pada ending ceritanya. Alur cerita yang tidak terduga, ditambah dengan aktor yang sudah tidak asing lagi dan tidak perlu diragukan lagi kualitasnya, membuat saya ikut larut pada emosi setiap scene ceritanya. 

Seorang keller yang religius, namun temperament; Loki yang selalu tenang dalam menyelidiki setiap kasus; dan Alex yang tidak bisa memberikan clue, namun sebenarnya menyembunyikan sesuatu, akan membuat anda geram namun juga turut prihatin pada nasibnya.

Siap-siap emosi anda akan dibolak-balik dalam film ini. Another spoiler : film ini tipikal film yang endingnya akan tetap berada dipikiran anda dan membuat anda tetap memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. 

Selamat menonton!

Nilai : 8/10


Minggu, 01 November 2015

Review Vendor Pernikahan (Part 4) : Vimi Studio & Mr. Catch Photography

Hai.. Tidak terasa sudah awal bulan november yaa.. Berarti sebentar lagi tepat sebulan pernikahan kami. Meskipun sudah hampir sebulan, tapi masih teringat jelas dan masih terasa banget lhoh moment spesial itu. Hehehe.. Well, kali ini saya akan mereview 2 vendor terakhir yang sudah membantu dalam mengabadikan salah satu moment spesial kami tersebut. .

Oh iya, review vendor lainnya bisa dilihat pada post saya sebelumnya di part 1, part 2, dan part 3 ya..

1. Vimi Studio
Kami mempercayakan video dokumentasi pernikahan kami pada Vimi Studio. Saya mengetahui Vimi ini dari rekomendasi oleh photografer yang saya pakai juga, yaitu Mr. Catch.
Dia menunjukan hasil video cinematic wedding yang diunggah ke youtube, daaan saya langsung sukaaa! Ketika melihat contoh videonya, saya seperti terbawa emosi dalam videonya. Ya sedih, terharu, ikut bahagia juga. Pokoknya perasaan campur aduk pada setiap moment dalam video tersebut. Bisa dramatis dan dapet banget feel-nya gitu lhoh. Oh iya, lupa jelasin. Video wedding cinematic itu kayak videoklip gitu lhoh. Jadi moment full nya di highlight menjadi video dalam beberapa menit. 

Hasil bagus tentu ada cost yang "bagus" juga dong ya.. Menurut saya, harga video Vimi ini lumayan lebih mahal dengan yang lainnya. Saya sudah coba bandingin dengan Pelangi Studio yang katanya bisa bikin cinematic video juga (dan lebih murah), tapi setelah liat contohnya, memang jauuuuhh lebih bagus Vimi. Saya sempat coba cari tahu ke beberapa vendor lainnya, tapi kok kayaknya hati sudah mentok di Vimi. Hahaha..

Dipikir-pikir lagi, dokumentasi merupakan part yang penting juga, karena nantinya, dokumentasi inilah yang menjadi saksi sakralnya moment tersebut, dan bakal jadi kenangan sekali seumur hidup (Insya Allah) serta bisa dilihat anak-cucu kami nantinya. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, kami memilih Vimi Studio untuk videographernya. Yeeeyy! 



Ini hasil video wedding cinematic kami..


Oh iya, Vimi Studio ini beralamat di Jl. Imogiri Barat Km. 8 Sudimoro Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Tapi jangan syedih, karena saya baru tahu, ternyata Vimi Studio memiliki cabang di Jakarta juga, yaitu di Jl. Tebet Utara 1 No. 41C Jakarta Selatan.

Bagi yang mau tau lebih lanjut mengenai Vimi Studio bisa langsung buka website Vimi Studio disini yaa..

Nilai : 8,5/10

2. Mr. Catch Photography
Mr. Catch ini saya dapet dari kakak saya yang iseng cari-cari di facebook. Jadi bener-bener random banget. Hahaha..

Sebenernya saya belum liat secara lengkap hasil foto-fotonya, karena ketika hasil foto jadi, saya sudah di jakarta jadi belum liat albumnya..

Tapii... Walaupun dia bukan vendor besar, saya rasa dia cukup profesional kok.. Dilihat dari bagaimana dia mengarahkan gaya dan angle-angle nya. Dan kata orang rumah yang sudah lihat fotonya, hasilnya bagus-bagus kok..

Hal lain yang bikin saya memilih Mr Catch Photography ini, karena dia mau memberikan semuaa file yang dia jepret pada saat acara. SEMUANYA! 

Kan ada tuh, fotografer yang "mengkomersialkan" file foto. Misal dengan budget sekian, cuma dapet 100 foto, selebihnya bayar. Males banget kan ya.. Sedangkan kita gak tau dan gak bisa memprediksi bakalan sebanyak apa fotonya. Belum yang candid, yang tamu undangan, yang keluarga, yang acara siraman nya, midodareni nya, akad nya, resepsi nya, 100 foto jelas kurangg..

Jadi Mr. Catch ini mau memberikan semua file foto yang dicetak dalam album, maupun dalam file tanpa tambahan biaya lagi. All in!

Lagian nih ya, kalo dipikir-pikir, para fotografer yang minta bayaran buat tambahan filenya, buat apa juga sih file foto yang gak dipake? Toh akhirnya dibuang juga kan. Mendingan dikasihin semuanya sama yang punya acara. Ya kan ya kan? Hehehe..



Oh iya, yang mau liat contoh jepretannya Mr Catch bisa liat disini yaa.. Ada juga IG nya @mr.catch_photography

Nilai : 7,5/10

Okayyy, sekian dulu review seputar pernikahan saya.. See ya on my next post!