Haii.. Kali ini aku mau share tentang pengalaman tes kesehatan di puskesmas untuk syarat daftar pernikahan di KUA.
Awalnya sih gak niat mau tes kesehatan hari itu, tapi karena pas ngurus keperluan pernikahan di kelurahan langsung dapet surat pengantar untuk tes kesehatan dan surat untuk ke KUA, jadi aku pikir sekalian aja diselesein semua urusannya hari itu juga.
Begitu tiba di puskesmas, aku langsung kasih surat pengantarnya ke bagian pendaftaran. Setelah itu, ditanyain sama orang puskesmasnya dateng sama calon suaminya apa cuma sendiri. Berhubung kemaren gak ada mas lucky, jadilah aku tes kesehatan sendiri. Sedangkan tes kesehatan untuk calon pengantin prianya bisa menyusul ditempat terpisah.
Tes kesehatan di puskesmas sendiri terdiri dari tes darah, urine, pemeriksaan kandungan, suntik TT, pemeriksaan gigi, pemeriksaan gizi, dan tes psikologi. Lumayan rempong yaaa.. hehe.. Sebenernya untuk pemeriksaannya sendiri gak lama sih, antreannya pun gak terlalu lama. Sempet kepikiran buat ninggal dulu untuk ngurus di KUA kalo lama dipanggil, tapi ternyata lumayan cepet juga.
Tes pertama yang aku jalani yaitu tes kandungan dan suntik TT. Disini pertama-tama aku disuruh nimbang dulu, terus dicek tensinya, ditanyain tinggi badan, dan kapan menstruasi terakhir. Setelah itu aku disuruh berbaring dan dokternya meraba-raba bagian perut untuk ditanyain sakit gak, terus kalau mens suka nyeri gak, dll. Begitu selesai, langsung deh disuntik TT. Dokter memberikan kertas berisi tabel jadwal suntik TT. Suntik TT sendiri sebenernya diberikan hingga 5x secara berkala. Tenggat waktu dari tiap suntik ada yang sebulan hingga 12 bulan. Tujuannya adalah agar jika hamil, janin terlindungi dari tetanus (kurang lebih gitu sih yaaa). Jadi, jika kita suntik secara teratur menurut jadwal, kita bakal terproteksi dari penyakit tetanus sampai 25 tahun. Tapi entah kenapa, dokter malah langsung memberikan keterangan pada tabel untuk kolom suntik TT ketiga, dan bukan pada kolom suntik TT pertama. Waktu itu sih gak ngeh jadi gak sempet tanya. hihihi..
Tes kedua adalah tes darah dan tes urine. Kalau tes darah sih biasa aja, tapi pas tes urine agak risih juga karena harus nampung pipis padahal lagi gak pengen pipis karena puasa. Jadinya pipisnya dikit banget. Hihi.. Urinnya buat dicek pake tes pack hamil atau nggak. Gitu.
Tes ketiga yaitu pemeriksaan gigi. Sempet kepikiran juga buat apa tes gigi bagi calon pengantin. Setelah googling baru tau ternyata pemeriksaan gigi buat antisipasi kalo ada masalah di gigi ataupun gigi berlubang, jadi bisa disembuhin atau dilakukan tindakan sebelum menikah. Karena ketika hamil tidak bisa dilakukan pencabutan gigi atau tindakan lainnya karena ditakutkan berimbas pada janin.
Setelah selesai tes gigi, selanjutnya yaitu tes psikologi. Disini nih tes yang paling lama. Pada sesi ini kita akan diberikan pertanyaan seputar hubungan dengan calon suami hingga tujuan menikah dalam jangka panjang. Jujur disini agak nervous juga karena gak prepare. Tapi lumayan bisa jawab dengan lancar dan jujur untuk tiap pertanyaan yang diajukan. Tes ini bertujuan untuk melihat bagaimana kesiapan mental dari calon pengantin untuk mengarungi bahtera rumah tangga. ceilahh..
Beberapa pertanyaan yang diajukan diantaranya adalah :
- berapa lama hubungan yang sudah dijalani?
- seberapa jauh anda mengenal calon suami dan bagaimana karakternya?
- bagaimana hubungan dengan keluarga calon suami?
- apa konflik yang sering terjadi dan bagaimana cara mengatasi konflik tersebut?
- apa tujuan untuk menikah?
- apa yang membuat anda yakin dengan pasangan?
- apakah akan menunda atau segera memiliki anak?
- apa rencana kedepannya dalam mendidik anak? apa pola asuh yang akan diterapkan? bagaimana pendidikannya dikemudian hari?
- kenapa menutuskan menikah di usia yang relatif muda?
- dan seabrek pertanyaan lainnya....
Tes terakhir yaitu tes gizi. Untuk tes ini sih gak terlalu gimana-gimana ya. Cuma ditanya berat badan, tinggi badan, dan kemarin seharian makan apa aja. Kemudian ditanyain juga sering olahraga gak, makan sayur, dan apakah berat badannya stabil atau enggak. terus di kalkulasi asupan gizinya dan juga dikasih advice bagaimana menjalani pola hidup sehat.
Setelah menjalani serangkaian tes, baru deh nanti kita dapet surat keterangan yang ada pilihan sehat untuk melakukan pernikahan ataupun harus ditunda dulu karena kurang sehat. Alhamdulillah hasilnya sehat, jadi boleh melangsungkan pernikahan. hehe. surat itu yang kemudian dibawa ke KUA beserta surat-surat dari kelurahan sebagai syarat pendaftaran pernikahan. Sayang banget gak ada foto-foto berkasnya karena langsung dikasihin ke pihak KUA. hehehe..
Oke, sekian dulu. Semoga berguna yaa infonya. :)